1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan
Bahan :
a. Tanah liat
b. Pasir
c. Air
d. Sekam padi
e. Kayu
Kayu ini berfungsi untuk membakar batu bata. Banyaknya kayu yang dibutuhkan bergantung pada banyaknya bata yang akan dibakar.
Alat :
a. Mesin bajak
Alat ini digunakan untuk mengaduk semua bahan supaya tercampur merata.
b. Gerobak
Digunakan untuk mengangkut hasil adukan ketempat pencetakan.
c. Alat cetak dan meja cetak
Alat cetak dan meja cetak terbuat dari kayu dan alat cetak ini memiliki 6 kolom,
d. Cangkul
Cangkul ini berpungsi untuk menggali tanah atau mengaduk tanah.
e. Plastik
Plastik ini berpungsi untuk menutupi batu bata yang sudah di cetak dan yang sudah melalui proses pengadukan, untuk menghindari guyuran air hujan. Batu bata yang baru saja di cetak bila terkena air hujan bisa merusak batu bata dan akan memperlambat keringnya batu bata.
2. Proses Pengolahan Tanah
Sediakan tanah yang akan di cetak dengan cara:
a. Cangkul tanah liat yang akan digunakan untuk adukan .
b. Masukkan tanah kedalam kolam tempat pengadukan.
c. Tambahkan air secukupnya.
d. Tambahkan pasir. Perbandingan tanah liat dan pasir = 1 : 2
e. Nyalakan mesin bajak, giling sampai semua bahan tercampur rata.
f. Setelah campuran merata hentikan pengadukan.
g. Angkut campuran bahan ketempat pencetakan.
3. Proses pencetakan
a. Setelah proses pengolahan tanah selesai, angkat tanah ketempat pencetakan, diamkan selama setengah sampai satu hari sambil ditutup dengan plastik.
b. Sebelum kita melakukan pencetakan , taburi cetakan dengan abu terlebih dahulu agar cetakan tidak lengket. Begitu juga dengan meja cetaknya.
c. Ambil tanah yang telah didiamkan tadi, letakkan dan masukkan dalam cetakan yang telah di letakkan di atas meja. Kemudian pukulkan tanah yang telah di masukkan ke dalam cetakan itu agar tanah benar-benar padat.
d. Angkat cetakan dengan sedikit menggoyangkannya, hingga bata keluar dari cetakan.
4. Proses Pengeringan bata
a. Setelah dicetak, kemudian batu bata yang masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat.
b. Setelah disusun batu bata tersebut di angin-anginkan untuk di keringkan, proses pengeringan waktunya 1 minggu bila keadaan cuaca panas, tapi jika keadaan cuaca hujan atau mendung bisa memakan waktu lebih lama. Tujuan di keringkan supaya daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah.
c. Usahakan bata yang di keringkan jangan terlalu terkena sinar matahari karena akan membawa dampak negatif bagi kualitas bata
5. Proses Pembakaran Bata
a. Setelah batu bata tadi benar-benar kering maka batu bata kering tersebut dibakar selama di 1 minggu waktunya siang-malam disebuah ruangan ,atau di sebut Open batu bata yang ruang pembakarannya bisa menampung 15.000 – 20.000 bata. Bahan bakarnya berupa kayu bakar atau menggunakan sekam.
b. Setelah itu batu bata disusun, lalu diatas tumpukkan batu bata diberi genteng, agar panasnya merata selain itu juga ,mengurangi asap dari pembakaran itu.
c. Dalam proses pembakaran diperlukan 3 orang pekerja, karena untuk bergilir menjaga kestabilan panas, agar batu bata yang dihasilkan berkualitas. Bahan bakar yang dipakai adalah kayu. Karena dengan kayu ,pembakarnnya cepat selesai selain itu juga pembakaran dengan kayu, panas yang ditimbulkan sangat besar dari pada memakai sekam.
d. Setelah pembakaran selesai tumpukkan batu bata tersebut di buka pelahan – lahan dan diangin- anginkan selama 4 hari.
6. Pendinginan Bata
Pendinginan bata di lakukan selama 1 minggu dan di susun di tempat yang teduh kemudian bata siap di perjual belikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar